Divorce

Sebenarnya saya agak takut dan ngeri bikin postingan seperti ini. Takut kejadian di kehidupan saya,semoga saja tidak. Dua teman SMA saya sudah bercerai,padahal usia pernikahan mereka tidak jauh beda dengan usia pernikahan saya.

 

Kasus pertama,perempuan berinisial E. Cantik,berpenampilan menarik dan memiliki pekerjaan tetap. Suaminya lulusan S2 tapi pengangguran. Di awal pernikahan,suaminya sempat bekerja tapi tidak pernah betah di suatu perusahaan. Sering berganti pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Maunya kerja gaji gede dan jabatan mentereng mentang mentang lulusan S2. Karena terlalu gengsi dengan tawaran kerja yang biasa biasa saja,akhirnya suami si E ini jadi pengangguran. Jadi benalu di kehidupan istrinya. Sekian tahun seperti itu akhirnya E mengambil langkah tegas,bercerai. Untungnya pada saat bercerai mereka belum memiliki anak,jadi tidak terlalu banyak drama yang terjadi. Setelah bercerai tampaknya si E ini jauh lebih bahagia kalau saya lihat dari postingannya di media sosial.

 

Kasus kedua,perempuan berinisial Z sudah memiliki dua orang anak berusia 8tahun dan 2tahun. Si Z ini tiga hari yang lalu kirim WA ke saya. Cerita panjang lebar di WA mengenai pernikahannya yang berantakan. Dia yang cerita,saya yang nangis. Ketika hamil anak kedua si Z ini memutuskan resign dari kantornya. Keputusan yang dia sesali akhirnya. Sekarang si Z sibuk jualan kue online dan tinggal bersama orangtuanya. Suaminya si Z selingkuh,dan selingkuhannya itu hamil. Sebenarnya suaminya tidak ingin bercerai tapi si Z kekeh mengajukan gugatan perceraian. Hari gini,siapa juga yang mau dipoligami?? Kecuali istri istri pak ustad yang satu itu. Saya tidak menyalahkan istri istrinya,tapi males banget sama postingan pak ustad mengenai poligami. Kesannya urusan selangkangan diumbar ke publik. Saya tahu,di Islam poligami diperbolehkan. Tapi ibarat pintu darurat di sebuah pesawat,hanya dilakukan pada saat “urgent”.

 

Sebenarnya perceraian si Z sudah terjadi sejak setahun yang lalu. Saya baru tahu karena baru tukeran nomor WA di inbox FB tiga hari yang lalu. Ga tahu,tiba tiba aja si Z ini komentar di FB saya trus lanjut saya yang tanya kabar dia melalui inbox.

 

Sebelum menikah si Z ini pacaran tiga tahun dengan suaminya. Dulu saya sempat dikenalkan dengan calon suaminya. Bahkan ketika mereka menikah di Bandung saya sempatkan datang,padahal biasanya saya paling malas kalau disuruh kondangan ke luar kota.

 

Suaminya sosok yang sangat sopan ketika berbicara,sekian tahun menikah sepertinya mereka tidak pernah berantem hebat. Ini berdasarkan penuturan si Z. Tapi dibalik sikapnya yang sangat santun,ternyata dia tidak setia. Tega meninggalkan anak istri demi pelakor yang mungkin kwalitasnya tidak lebih baik dari istrinya.

 

 

41 pemikiran pada “Divorce

  1. S2 pengangguran? Please dech! 😃😃 baru aja S2 gengsian? Teman2ku yg udah S3 aja, jualan direct selling n online lho ga malu. Awal ungtung 5000 – 10.000/produk, sekarang incomenya malah melebihi Prof lho.
    Trlalu cetek fikirannya klo gitu! 😁😁
    Ustad yg mana yg ngumbar2 selangkangan? 🤔🤔

    Disukai oleh 1 orang

  2. Kalau gengsi bisa dimakan sih mungkin gpp ya 😂

    Aku engga tau temennya mba gimana, tapi aku pernah baca, salah satu sebab pernikahan muda bisa gagal adl karena kisaran usia 20-30an tahun itu kita masih banyak berubah dalam pola pikir, perilaku, dsb. jadi orang yang kita cintai dan sangat cocok saat usia 20 tahun bisa jadi orang yang berbeda sama sekali di usia 30an.

    Tapi lagi-lagi semua kembali ke komitmen dan komunikasi masing-masing sih.

    Suka

  3. Diantara semua temenku yg bercerai, ada 2 temen deket yg perceraiannya lumayan bikin aku shock. Dua2nya sama2 lama pacarannya, 8 tahun tapi usia pernikahannya bahkan gak sampe 5 tahun. Dan dua2nya bercerai karena perselingkuhan. Sedih deh liatnya.
    Dua kasus aku mah bukan masalah gak mau dimadu, emang bereka beneran di buang karena si suami lebih milih selingkuhannya. Yang satu malahan pas lagi hamil, begitu lahiran langsung di usir, cuma bawa baju sama anak. Ga boleh nuntut harta gono gini kalo engga anaknya diambil. Bikin elus dada pas masa itu 😦

    Suka

      1. Semua cerita perceraian emang bikin heartbroken mba apalagi kalo sebabnya gara2 perselingkuhan. Duh dengernya aja berasa perih sendiri

        Suka

  4. Kasus yg pertama agak sedih gimana ya mba. Karena suaminya ga kerja, terus jadi benalu ke istrinya. Gimana kalau dituker? Kalau istri yg ga kerja, apa boleh dicap benalu bagi suami juga?

    Suka

  5. Aq baru baca postingan ini mba..sedih dg cerita mereka.
    Tapi aq paling takut sm cerita kedua, setelah baca grup pelakor di fb..aq sadar, cantik itu ga cukup, pinter masak pun ga cukup, bisa kasih anak banyak pun ga cukup, bs jaga anak, pandai jaga badan dll pun ga ckup..iya ga akan cukup bagi laki-laki yg selalu melihat hal yg lebih dari wanita lain drpd istrinya.
    Aq baru resign pun kdg takut mengenai “suami tak setia” walau memang tidak semua lelaki begitu. Entah kenapa lelaki tak setia itu selalu merasa kekurangan ya mba?

    Suka

Tinggalkan komentar