Tadi sekitar jam lima sore,kusempatkan mampir ke sebuah warung pulsa di dekat rumah. Pemilik warung tersebut seorang perempuan single parent,yang kebetulan usianya hanya berbeda satu tahun dariku. Aku sering memperhatikan penampilannya,dia sering memakai kaos oblong dan hotpants. Dia cantik,berkacamata dan rambutnya dicat warna coklat. Kalau ada salah satu tetangga yang nyinyir tentang hotpantsnya,aku cuek saja. Kenapa aku cuek?ya karena perempuan single parent itu beragama Nasrani. Okelah,aku sebut saja perempuan single parent itu dengan inisial Y.
Ketika aku berteman atau bertetangga,aku tidak pernah mempersalahkan apa agama mereka. Yang penting bisa saling menghormati satu sama lain. Bukankah di Al Qur’an sudah ditulis “Bagiku agamaku dan bagimu agamamu.”
Sambil aku beli pulsa XL,si Y curhat soal anaknya yang kelas 3SD. Anaknya laki laki dan selalu dapat rengking satu di kelas. Dia cerita kalau di grup WA sekolah anaknya sering ada komentar nyinyir soal anaknya. Anaknya sering dibilang anak kesayangan ibu guru.
Si Y ini tampak tidak suka dengan komentar “anak kesayangan ibu guru.” Buat si Y,anaknya selalu dapat rengking satu karena memang berkompeten dalam hal pelajaran sekolah,bukan karena anaknya kesayangan ibu guru. Seringnya dapat komentar “anak kesayangan bu guru” membuat Y jadi malas antar jemput anaknya ke sekolah. Dan tugas antar jemput anaknya dialihkan ke adiknya. Si Y bilang pengen ke sekolah anaknya pada saat ambil raport saja atau memang ada keperluan yang mendesak.
Aku pikir anak pintar di sekolah ga pernah dibully,ternyata dibully juga seperti anaknya si Y. Dibully dengan cara disindir sindir sebagai “anak kesayangan bu guru.” Lalu aku kasih semangat ke Y,kalau dia jangan terlalu mempersalahkan hal tersebut. Kalau itu terjadi pasti karena banyak yang sirik dengan keberhasilan anaknya. Begitulah hidup,kita yang menjalani dan oranglain yang berkomentar,hehehe.
Nyinyiran tersebut bisa jadi dorongan untuk si anak mempertahankan prestasinya
SukaSuka
Yup,betul Aris,si anak akan terus berprestasi walau banyak yang nyinyir.
SukaSuka
Nyinyiran pada orang pintar kadang bisa membuat mereka menjadi orang pintar yang hanya mementingkan dirinya sendiri..
SukaDisukai oleh 1 orang
yup, betul Cal, makin banyak orang nyinyir.
SukaDisukai oleh 1 orang