Kebetulan di kalender saya pada tanggal 3 April 2019 diperingati sebagai hari libur perayaan Isra Mi’raj nabi Muhammad SAW. Dan beberapa jam yang lalu di masjid dekat rumah saya baru saja diselenggarakan perayaan Isra Mi’raj dengan mengundang Habib dari daerah Cawang.
Isra Mi’raj adalah kedua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam. Isra Mi’raj merupakan perjalanan dari Masjidil Aqsha di Palestina ke Sidratul Muntaha(lapisan langit ketujuh). Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat muslim di seluruh dunia.
Karena pada peristiwa inilah Nabi Muhammad mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu. Perjalanan beliau pada saat itu menggunakan kendaraan buraq yang kecepatannya seperti kilat. Istilah buraq mungkin berasal dari istilah barqu yang berarti sebagaimana terdapat pada Al qur’an surat Al Baqarah ayat ke 20.
Kalau ada yang ingin membayangkan buraq itu seperti apa maka bayangkanlah perpaduan hewan kuda dan keledai yang memiliki kedua sayap di sisinya. Bayangkanlah sesuatu yang sangat cepat pada malam itu mengantarkan Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha bertemu Allah SWT untuk menerima perintah salat lima waktu.
Ada yang bilang perjalanan saat itu selain untuk menerima perintah salat juga untuk menghibur Nabi Muhammad. Karena beberapa hari sebelumnya istri beliau Siti Khadijah baru saja meninggal dunia.
Waktu pelaksanaan Isra Mi’raj adalah tanggal 27 pada bulan Rajab. Biasanya di setiap sekolah diadakan peringatan perayaan Isra Mi’raj untuk mendidik para murid bahwa perintah salat terjadi pada peristiwa Isra Mi’raj. Dan mengajarkan betapa pentingnya pelaksanaan salat lima waktu sebagai tiang agama.
Seperti kutipan salah satu ayat Al Qur’an seperti ini:Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu. Beruntunglah kita pada saat ini hanya menjalankan perintah salat lima waktu karena sesungguhnya perintah awalnya adalah lima puluh rakaat. Akhirnya jumlah yang lima puluh itu didiskon menjadi lima rakaat(subuh,zuhur,ashar,magrib,isya).
Aku pernah melihat seseorang di neraka kepalanya dibenturkan berkali kali ke batu yang besar. Lalu beliau bertanya kepada salah satu malaikat“Apa yang telah diperbuat orang itu sampai dia mendapatkan siksaan berat seperti itu?”
“Itulah akibatnya jika salah satu umatmu tidak melaksanakan perintah salat.”jawab Jibril. Mungkin cerita ini sebagai peringatan untuk diri saya sendiri supaya jangan sampai lalai melaksanakan perintah salat lima waktu.
Karena salat kita bisa menolong kita di hari akhir nanti. Hari dimana tangan dan kaki bisa berbicara tentang apa yang dilakukannya. Hari dimana mulut dikunci supaya tidak bisa berbohong lagi. Hari dimana setiap individu akan mempertanggungjawabkan perbuatannya masing masing selama di dunia. Semoga kita semua dikumpulkan dengan orang orang saleh ketika berada di sana,amin.