Jam 12 Malam

Jam dinding di kamar saya sudah menunjukkan angka jam 12 malam,dan mata saya belum ngantuk. Kata orang jam 12 malam adalah waktu yang tepat untuk para kuntilanak dan makhluk astral berkeliaran(becanda). Update berita terbaru, telinga kanan saya sakit lagi. Sakit yang selalu kambuh setiap enam bulan sekali atau setahun sekali. Ini penyakit kok datangnya macam bonus tahunan dari kantor,datangnya cuma setahun sekali dan dinanti ribuan karyawan. Saya kangen bonus tahunan dari kantor, tapi sekarang ga bisa berharap lagi karena dah jadi pengangguran. Ah sudahlah,malas membahas penyakit. Saya hanya ingin membahas yang lain saja,yang bikin hati senang dan tenang. Yang jelas, mungkin nanti hari Senin atau Selasa saya akan ke dokter THT.

 

Saya punya keponakan usia 2tahun,namanya Afif. Afif ini selalu berhasil bikin saya ketawa ngakak dan gemes pengen cubit pipinya. Setiap kali Afif main ke kamar saya dia selalu menunjuk genteng kaca yang ada di atas sebelah kanan. Kebetulan kamar saya tidak ada jendela makanya ada bagian enternit yang sengaja dibikin terbuka sedikit dan ada satu genteng kaca disitu. Maksudnya supaya ada sinar matahari yang masuk. Afif kadang menunjuk ke genteng kaca itu. “Ihhh atut seyemmm……itu ada etan(ih takut seram ada setan).”  “Hus,ga boleh ngomong gitu.”lalu saya tutup bibirnya pakai jari telunjuk saya. Pernah suatu kali mamanya Afif terpaksa memandikan Afif jam 5 subuh pakai air hangat, karena waktu itu kondisinya lagi mau pergi ke luar kota. Lagi sibuk disabunin badannya, Afif malah sibuk nunjuk ke jendela kamar mandi yang terbuka. “Nek,nenek lagi ngapain disitu?”sedetik kemudian mamanya Afif langsung nengok ke jendela tapi ga ada siapapun. Tapi mamanya Afif langsung takut dan segera menyelesaikan proses memandikan Afif. Pernah ada yang bilang di dekat situ ada hantu seorang nenek. Si Afif sudah bisa berhitung walaupun kadang ngaco. “Atu,uwa,iga,empat,lima,enam,tujuh,lapan,sebelas….”menurut dia angka delapan ga masalah loncat ke angka sebelas. Setiap saya membenarkan hitungannya dia marah dan cemberut. Bibirnya manyun lima senti.

 

Si Afif ini tiap main ke rumah saya pasti selalu buka kulkas, katanya mau cari Yakult. Padahal tidak selalu ada Yakult di situ. Pernah saya terlambat memperhatikan tingkahnya ketika buka kulkas,apa yang terjadi?dia menumpahkan semangkuk sambal. Tangannya belepotan sambal dan saya segera mencuci tangannya pakai sabun. Di rumahnya kalau mamanya telat mengawasi dia akan menumpahkan susu bubuk sekaleng penuh,lalu asyik mengaduk susu di lantai pakai jarinya. Setelah itu susu bubuk yang menempel di jarinya dijilat dengan penuh semangat. Si Afif pernah mematahkan kaca spion sepedanya,lalu meninggalkan gagang spion yang lancip di ujungnya. Dan lagi lagi mamanya telat mengawasinya. Tuh anak asyik jingkrak jingkrak di atas sepeda lalu terpeleset dan ujung kaca spion sepeda yang lancip meninggalkan goresan tebal di dekat alisnya. Untung saja tidak kena ke mata Afif.

 

Saya sudahi postingan kali ini karena rasa kantuk mulai menyerang. Malam Minggu ditemani setangkup roti tawar lalu sibuk di depan laptop. Lalu saya mengantuk dan pengen tidur.