25 Januari

Mungkin sejak hari ini sampai beberapa tahun kedepan saya akan selalu ingat tanggal 25 Januari. Tanggal dimana ibu saya dipanggil oleh Allah SWT setelah berjuang sekian tahun melawan sakit diabetes. Tiga kali dirawat di RSUD Pasar Rebo. Terakhir ibu saya dirawat dari tanggal 17 Januari sampai 24 Januari 2020. Pulang dari rumah sakit tanggal 24 Januari dan meninggal tanggal 25 Januari 2020 jam setengah delapan pagi.

Sebetulnya ibu saya disarankan dokter untuk dirawat di rumah sakit yang lebih besar tapi ibu menolak.Sejak tanggal 18 Januari ibu selalu bilang “pengen pulang…….pengen pulang……”

Kami yang mendampinginya di rumah sakit cuma bisa bersabar dan bilang “sabar Bu,nanti kalau sudah sembuh pasti boleh pulang.” Tapi Tuhan berkehendak lain,ibu tidak sembuh tapi dipanggil ke tempat peristirahatan terakhir. Mungkin Tuhan lebih sayang Ibu dibanding kami anak anak ibu yang terkadang kurang sabar ketika membersihkan kotoran ibu. Maaf ya Bu,semoga disana ibu bisa tersenyum. Tersenyum ketika bertemu almarhum bapak.

Aku kasihan lihat luka di kaki ibu,lukanya sudah mencapai betis. Dan luka itu sudah berubah warna menjadi hitam. Kasihan kau Bu,merintih menahan sakit di kaki kanan. Tapi sekarang rasa sakit itu sudah hilang,ibu sudah tenang disisi AllahSWT,amin.

Hari hari tanpamu adalah hari hari penuh kesedihan tapi aku harus tetap tegar menjalaninya. Masih ada Jasmine dan Farzan yang harus aku urus. Jasmine sempat menangis ketika melihat neneknya terbujur kaku. Tapi setelah itu dia sudah bisa ikhlas. Sementara Farzan baru berusia satu tahun dua bulan,belum mengerti apa yang terjadi. Sudah ya Bu,kuakhiri tulisan ini daripada airmataku terus mengalir. Alfatihah untuk ibuku tercinta………..

7 pemikiran pada “25 Januari

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s