CELUP

Sumber:google

Jujur saja,saat ini saya tidak memilili ide apapun untuk membuat postingan baru. Anggap saja ini postingan receh karena setiap hari saya meminum teh celup Sariwangi untuk menemani sarapan di pagi hari. CELUP yang saya maksud merupakan akronim Ceklek,Lapor dan Upload. Idenya berawal dari seorang mahasiswi berinisial N yang kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual,salah satu kampus swasta di Jawa Timur.

 

Kampanye celup digagas si N tersebut dengan alasan untuk tugas kuliah. Tapi banyak ditentang para netizen karena melanggar privasi seseorang dan UU ITE. Tagline”selamatkan ruang publik kita,pergoki mereka!laporkan kepada kami.”

 

Tapi ternyata si N terciduk upload foto mesra dengan pacarnya di ruang publik. Setting lokasinya di sebuah tempat wisata dengan background tenda kemah. Inikan berasa aneh,dia yang ngelarang orang bermesraan di tempat umum tapi dia sendiri melakukan. Beberapa saat setelah si N dihujat di sosmed,IGnya langsung hilang.

 

Pesan moralnya adalah marilah kita semua instrospeksi diri. Sebelum melarang seseorang berbuat ga bener,lebih baik kita ambil kaca trus berbicara ke diri sendiri”ini saya dah benar pa belum ya?.” Daripada akhirnya dihujat di sosmed dibilang munafik,ga tau diri trus dibilang suruh beli kaca kan jadi malu. Di luar negeri ambil foto seseorang tanpa izin bisa dianggap pidana.

 

Mungkin Indonesia bisa dianggap sudah darurat kepo. Contohnya kasus celup mencelup ini. Ditambah lagi seorang Ibu yang mengupload foto dua orang laki laki sedang berpelukan di tempat umum. Padahal mereka kakak adik yang sudah empat tahun tidak bertemu. Mereka bukan gay. Setelah kejadian itu si adik depresi lalu takut ke luar rumah. Ibu yang mengupload video itu sudah minta maaf,tapi tetap saja mental si adik dah terlanjur depresi sehingga takut keluar rumah.

 

Setelah dikonfirmasi oleh seorang wartawan,bahkan pihak kampus menyanggah ada kampanye Celup. Entahlah apakah ini murni inisiatif mahasiswi tersebut atau memang tugas kuliah. Memang sih risih melihat orang bermesraan di tempat umum. Tapi lebih baik ditegur baik baik daripada upload foto atau video trus disebarkan di sosmed. Indonesia memang masih menganut budaya Timur tapi alangkah baiknya menegur orang yang salah dengan cara yang baik.

 

Saya sendiri jujur pernah melihat sepasang kekasih berciuman di sebuah restoran. Kalau ciuman pipi sih masih wajar,lah ini ciuman bibir. Justru yang melihat merasa malu. Yang melakukan malah sepertinya biasa biasa saja tidak ada rasa bersalah. Astagfirulalhazim. Sebenarnya pengen negur tapi ga berani,cowoknya orang bule gitu badannya tinggi gede. Ceweknya orang Indonesia. Saat itu saya hanya berdua dengan Novi,teman saya.

 

Masalah celup mencelup mungkin masih ramai diperbincangkan di sosmed untuk dua hari ke depan. Semoga tidak adalagi kampanye seperti ini. Lebih baik ditegur dengan sopan daripada foto atau video diupload di sosmed.

48 pemikiran pada “CELUP

  1. Aku ngakak aja sih mbak kemarin di twitter gara-gara ini. Hahaha, betul-betul darurat kepo dan katanya bisa dapet reward juga lho kalau sering-sering ngirim foto. Tapi kemarin coba tengok itu akun di instagram dah nggak ada. 😀

    Disukai oleh 1 orang

  2. Inget, waktu di Singapore baca selebaran yg ditempel di perom MRT yg isinya mengajak orang untuk menegur ketimbang memfoto lalu menguploadnya di social media, kampanye yg positif sih.
    Aku ga tau anak2 mahasiswa itu dapat ide dari mana urusan CELUP, tapi itu mah udah seperti kepo tingkat akut ya. Rawan banget salah paham yg berujung mempermalukan orang lain 😦

    Disukai oleh 1 orang

  3. Dasar niatannya sih oke, mengembalikan fungsi ruang publik. Hanya telaah masalahnya yg kemudian jadi blunder di merekanya. Jadinya solusi yg dilakukan juga makin blunder. Niatnya ingin beretika tapi malah jatuhnya yg mereka lakukan tak mencerminkan etika. udah kemudian dikritik, diberi masukan, dipertanyakan, bukannya melakukan crisis management yg baik, malah playing victim dan menyalahkan pihak lain. Lah, netizen malah makin geram dong, hehehe 😂😂

    Disukai oleh 1 orang

  4. Setuju ini mbk, “Lebih baik ditegur dengan sopan daripada foto atau video diupload di sosmed.”
    meski katanya di blur, tapi itu rasanya aib juga, terlebih mengambil gambarnya tanpa diketahui yang bersangkutan,

    Disukai oleh 2 orang

  5. Wah saya masih belum tahu berita celup ini. Nggak baik sebenarnya nglanggar privasi orang lain. Tapi klo negur juga nggak enak karena tabiat orang berlain-lain. Paling tidak kita tidak melakukannya. Itu saja sudah patut diacungi jempol. 😀

    Disukai oleh 1 orang

  6. Ada 22 ngelike plus 22 komen, sekarang tambah 1 lagi. Aku juga ikutan boleh? Sebaiknya ttp bijak dengan apapun yg hrus qta lakukan, klo pun ada kampanye2 sprti qta harus memfilternya sebaik2 mungkin. Hanya saja banyak masyarakat yg ikut2an klo lagi viral/ngetren ikutan. Coba diajak bisnis dengan peluh keringat serta pengorbanan, banyak yg tumbang 😁

    Disukai oleh 1 orang

  7. Waktu liat video yang kakak beradik itu, agak risih juga sih kenapa itu cium2an leher gitu. Tapi sebaiknya memang ditegur aja dan jangan langsung upload. Karena apapun yang ada di internet, udah ga bisa dihentikan kalo sudah tersebar.

    Disukai oleh 1 orang

  8. hai mba ami kunjungan pertama heheh, wah saya juga sempat buka video kasus tuduhan gay itu, duh kyknya skrg apa2 maunya di upload biar viral, negur juga ga usah lah sampe di videoin gitu saya setuju, kasian jg orgnya, saya pernah juga ditegur secara memalukan oleh seseorang pas jaman kuliah,dulu kuliah di jogja,saya berangkat dr jakarta naik kereta,ditegur mba2 pMS mungkin yang ngerasa udah paling bener busana muslim nya, negur nya ga ada sopan2nya, saya yang sedang duduk tenang tiba2 tangan saya di pukul,dan dia bilang: itu aurat kamu keliatan! syok pastinya, gila aja kenal kagak..negur main tepak aja tangan orang. mba nya bikin malesin, dan beberapa org yang duduk dekat dia jg pada pindah..untung gerbongnya ga penuh. saya bs ngerasain posisi si adiknya yg dituduh gay itu,sakit lah…

    Disukai oleh 1 orang

  9. saya justru lebih doyan making out di public space. sensasinya gimana gitu, bikin adrenalin terpacu, haha. karena moralitas itu relatif lah buat saya mah. saya udah sampe di titik seperti misalnya, seandainya ada sepasang pasangan yang ML di depan mata saya di sebuah bangku taman pun, saya gak terlalu peduli. mungkin sekali saja saya nengok ngeliatin mereka dan kemudian saya tetap jalan lurus.

    Disukai oleh 1 orang

  10. Sebenarnya campaign yang dikelola oleh si pembuat bertujuan positif menurut Saya.
    Mereka ingin pemerintah soal ruang publik yang sering dipakai ena-ena sama masyarakat.

    Soal pembuat yang ketauan bermesraan di tempat umum, Saya rasa mereka korban pertama yang harus di laporkan hehe

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar